Elvira Syamsir, Sutrisno Koswara, Dede R. Adawiyah. 1995
Pembuatan kolak pisang instan merupakan salah satu upaya penganekaragaman produk olahan pisang sekaligus untuk mengembangkan budaya industri pangan tradisional Indonesia. Dari penelitian ini diketahui bahwa kolak pisang instan mungkin dibuat dari pisang kepok, pisang tanduk dan pisang raja, dengan metode pengeringan beku (freeze drier). Kondisi yang digunakan untuk pembuatan kolak pisang instan adalah asam askorbat 0.5%, tebal irisan pisang 0.5 cm dan konsentrasi Na2HPO4 0.1%. Nilai kuning tertinggi dimiliki oleh pisang yangdirendam dalam Na2HPO4.12H2O, lama waktu perendaman tiga jam kecuali pada pisang kepok pada waktu perendaman 6 jam. Warna kuning pisang kering menurun dengan memningkatnya lama waktu perendaman. Formulasi kuah kolak yang diperoleh adalah 5% santan instan (w/v) dan 20% (w/v) memberikan nilai stabilitas emulsi terbaik.
Artikel sejenis dalam LPPM IPB
Pembuatan kolak pisang instan merupakan salah satu upaya penganekaragaman produk olahan pisang sekaligus untuk mengembangkan budaya industri pangan tradisional Indonesia. Dari penelitian ini diketahui bahwa kolak pisang instan mungkin dibuat dari pisang kepok, pisang tanduk dan pisang raja, dengan metode pengeringan beku (freeze drier). Kondisi yang digunakan untuk pembuatan kolak pisang instan adalah asam askorbat 0.5%, tebal irisan pisang 0.5 cm dan konsentrasi Na2HPO4 0.1%. Nilai kuning tertinggi dimiliki oleh pisang yangdirendam dalam Na2HPO4.12H2O, lama waktu perendaman tiga jam kecuali pada pisang kepok pada waktu perendaman 6 jam. Warna kuning pisang kering menurun dengan memningkatnya lama waktu perendaman. Formulasi kuah kolak yang diperoleh adalah 5% santan instan (w/v) dan 20% (w/v) memberikan nilai stabilitas emulsi terbaik.
Artikel sejenis dalam LPPM IPB