Oleh: Elvira Syamsir
ASI memiliki flavor yang lebih bervariasi daripada susu formula. Hal ini menyebabkan bayi yang minum ASI akan lebih mudah menerima 'makanan baru' dibandingkan bayi yang minum susu formula.
Pada dua tahun pertama hidupnya, anak belajar mengenal flavor (citarasa) makanan. Anak yang dikenalkan dengan berbagai citarasa di usia ini, akan lebih mudah menerima 'makanan baru' yang citarasanya tentu bervariasi. Pengenalan citarasa pada tahap awal sekali terjadi pada saat anak masih menyusu. Mengapa bayi yang minum ASI lebih mudah menerima makanan baru dibandingkan bayi yang minum susu formula? Dari penelitian diketahui bahwa flavor (citarasa) ASI dipengaruhi oleh makanan yang dikonsumsi oleh ibu, beberapa jam sebelum makan. Penelitian Hausner et al. (2009) menunjukkan, bahwa ASI dan susu formula sama-sama mengandung komponen volatil yang berasal dari turunan lemak, termasuk komponen alkohol dan karbonil. Tetapi, susu formula lebih banyak mengandung komponen volatil yang terbentuk karena proses termal (pada saat produksi) sementara ASI mengandung komponen yang lebih beragam, yang berasal dari makanan yang dikonsumsi ibu. Kondisi ini menyebabkan bayi yang minum ASI akan terekspos dengan komponen volatil (citarasa) yang lebih beragam daripada bayi yang minum susu formula (terutama bayi yang selalu minum susu formula dengan rasa dan merk yang sama).