- Kandungan protein yang tinggi. Sebagai contoh, kandungan protein jangkrik sebesar 65%. Bandingkan dengan kandungan protein daging sapi yang hanya sekitar 50 persen.
- Kandungan nutrien lainnya dalam jumlah yang juga tinggi. Selain tinggi protein, serangga juga mengandung vitamin, mineral, asam lemak tak jenuh dan asam lemak tak jenuh ganda.
- Kandungan lemak relatif rendah. Serangga umumnya mengandung lemak kurang dari 5 gram per-porsi penyajian.
- Baik untuk lingkungan. Serangga tidak membutuhkan banyak ruang untuk budidayanya, dapat hidup di segala kondisi dan mudah dalam pemeliharaannya.
- Dapat diolah dengan berbagai cara. Dapat direbus, ditumis, dipanggang dan digoreng. Atau, mereka juga dapat dibuat menjadi tepung dan digunakan sebagai ingredien untuk produk pangan olahan yang lain.
- Ketersediaannya berlimpah. Ada lebih dari 300 species serangga yang dapat kita manfaatkan.
- Citarasanya enak. Rasa serangga digambarkan sebagai 'nutty' dengan flavor mirip udang dan ayam.
Sumber:
John Coupland, PhD, CFS
Guru Besar Ilmu Pangan di Penn State University dan anggota untuk Institute of Food Technologists (IFT)