Oleh: Elvira Syamsir
Leptospirosis adalah salah satu penyakit yang sering terjadi pasca banjir. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri leptospira yang menginfeksi kencing tikus. Kencing tikus yang terinfeksi bakteri leptospira ini terbawa air kotor saat banjir, lalu masuk ke dalam tubuh manusia melalui bagian kulit yang terluka, atau mencemari makanan yang kemudian dikonsumsi manusia.
Masa inkubasi leptospirosis sekitar 10 hari. Gejala yang ditimbulkan awalnya mirip gejala flu (flu-like symptom): demam menggigil, pegal linu, nyeri kepala diikuti dengan nyeri tenggorokan, batuk kering, mual-muntah dan diare. Jika tidak segera diobati, bakteri ini bisa masuk ke saluran darah dan menyerang organ vital seperti hati, ginjal dan otak. Tingkat kematian karena penyakit ini sekitar 5%.
Cara pencegahannya: dengan menerapkan perilaku hidup sehat dan bersih: menyimpan makanan dan minuman dengan baik agar terhindar dari tikus; mencuci tangan dengan sabun sebelum makan; mencuci tangan, kaki dan bagian tubuh lain dengan sabun setelah terkena banjir (jangan lupa pake sarung tangan dan pelindung kaki dan tubuh ketika beres2 pasca banjir, terutama bagi yang kulitnya luka); menjaga kebersihan lingkungan; menyediakan dan menutup rapat tempat sampah: membersihkan tempat air dan kolam renang secara rutin; mencegah adanya tikus di dalam rumah/gedung; meminimalkan tempat yang bisa menjadi sarang tikus; membersihkan tempat-tempat yang mungkin tercemar oleh tikus dengan desinfektan (termasuk melakukan "lisolisasi" seluruh permukaan lantai, dinding dan bagian rumah yang diperkirakan tercemar air kotor banjir yang mungkin membawa bakteri leptospira.
Leptospirosis adalah salah satu penyakit yang sering terjadi pasca banjir. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri leptospira yang menginfeksi kencing tikus. Kencing tikus yang terinfeksi bakteri leptospira ini terbawa air kotor saat banjir, lalu masuk ke dalam tubuh manusia melalui bagian kulit yang terluka, atau mencemari makanan yang kemudian dikonsumsi manusia.
Masa inkubasi leptospirosis sekitar 10 hari. Gejala yang ditimbulkan awalnya mirip gejala flu (flu-like symptom): demam menggigil, pegal linu, nyeri kepala diikuti dengan nyeri tenggorokan, batuk kering, mual-muntah dan diare. Jika tidak segera diobati, bakteri ini bisa masuk ke saluran darah dan menyerang organ vital seperti hati, ginjal dan otak. Tingkat kematian karena penyakit ini sekitar 5%.
Cara pencegahannya: dengan menerapkan perilaku hidup sehat dan bersih: menyimpan makanan dan minuman dengan baik agar terhindar dari tikus; mencuci tangan dengan sabun sebelum makan; mencuci tangan, kaki dan bagian tubuh lain dengan sabun setelah terkena banjir (jangan lupa pake sarung tangan dan pelindung kaki dan tubuh ketika beres2 pasca banjir, terutama bagi yang kulitnya luka); menjaga kebersihan lingkungan; menyediakan dan menutup rapat tempat sampah: membersihkan tempat air dan kolam renang secara rutin; mencegah adanya tikus di dalam rumah/gedung; meminimalkan tempat yang bisa menjadi sarang tikus; membersihkan tempat-tempat yang mungkin tercemar oleh tikus dengan desinfektan (termasuk melakukan "lisolisasi" seluruh permukaan lantai, dinding dan bagian rumah yang diperkirakan tercemar air kotor banjir yang mungkin membawa bakteri leptospira.