Udang merupakan salah satu dari jenis seafood yang sangat populer. Citarasanya yang lezat menyebabkan udang banyak dikonsumsi oleh masyarakat terutama di daerah pesisir yang dekat dengan laut. Sayang sekali, saat ini banyak orang yang menolak mengkonsumsi udang dengan alasan kesehatan. Benarkah demikian? Berikut penjelasannya.
Protein udang dapat dikatakan bermutu tinggi karena terdapat dalam jumlah yang tinggi. Sebanyak 100 gram udang mentah mengandung 20,3 gram protein. Jumlah ini cukup untuk memenuhi 41% kebutuhan protein harian tubuh. Kualitas protein udang juga sangat baik, karena sekitar 85 – 95 persen proteinnya mudah dicerna oleh tubuh dan mengandung semua asam amino esensial. Asam amino esensial sendiri adalah asam amino yang dibutuhkan tetapi tidak bisa disintesa oleh tubuh sehingga harus diambil dari makanan.
Sumbangan kalori dari udang relatif rendah, hanya 106 kalori per 100 gram udang. Udang juga hanya mengandung sedikit asam lemak jenuh. Jenis lemak yang dominan di dalam udang justru asam lemak tidak jenuh, termasuk omega 3, omega 6 dan omega 9 yang sangat baik untuk kesehatan jantung, syaraf serta menurunkan resiko penyakit degeneratif.
Lalu bagaimana dengan kandungan kolesterolnya? Secara umum dapat dikatakan bahwa kolesterol dalam udang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan seafood yang lain. Tetapi, tahukah anda, sterol yang ada di dalam udang bukan hanya kolesterol. Udang juga mengandung beta-sitosterol, campesterol dan brassicasterol. Walaupun secara kimiawi mirip dengan kolesterol tetapi manfaatnya jauh berbeda. Beta-sitosterol, campesterol dan brassicasterol berfungsi sebagai komponen anti inflamasi dan berperan dalam menurunkan kadar LDL-kolesterol sehingga juga bermanfaat untuk mencegah penyakit jantung koroner.
Udang juga merupakan sumber selenium. Kandungan selenium di dalam udang sekitar 39 mikrogram per 100 gram udang. Selenium adalah mineral yang bersifat antioksidan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa sekitar 80 – 85% dari selenium yang terkandung di dalam udang dapat diserap oleh tubuh. Kekurangan selenium merupakan salah satu faktor penyebab kegagalan jantung dan penyakit kardiovaskuler lainnya, juga meningkatkan resiko penyakit diabetes tipe 2, dan depresi.
Daging udang juga banyak mengandung astaxanthin, yaitu sejenis karotenoid yang memiliki sifat sebagai anti oksidan dan anti inflamasi sehingga bermanfaat untuk menangkal radikal bebas dan menekan munculnya radang. Jumlahnya di dalam 100 gram udang sekitar 3.5 gram.
Hanya saja, seperti halnya susu, telur, kacang dan seafood lainnya, udang mengandung protein tropomiosin yang pada beberapa orang akan memicu reaksi alergi. Oleh karena itu, jika anda alergi seafood, sebaiknya hindari mengkonsumsi udang.
Jadi, jika dilihat dari kandungan zat gizi dan manfaat kesehatannya, maka udang adalah bahan pangan yang sangat baik untuk dikonsumsi. Kalau begitu, jangan takut makan udang!