Pages

Thursday, September 17, 2009

Ketahui Ciri-Ciri Daging Oplosan

LPPOM MUI
Jakarta (ANTARA News) - Lembaga Pengkajian Pangan Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyerukan umat Islam agar mengetahui ciri-ciri daging oplosan supaya tidak terjebak ke dalam perilaku memakan sesuatu yang haram.

"Adalah penting bagi konsumen Muslim mengenal lebih baik ciri-ciri penampakan berbagai jenis daging agar tidak tertipu," kata Ketua Bidang Sosialisasi LPPOM MUI, Nur Wahid, di Jakarta, baru-baru ini.

Nur Wahid menuturkan, konsumen biasanya terjebak dalam membedakan jenis daging hewan ternak besar karena memiliki penampakan yang mirip.

Sedangkan hewan ternak kecil seperti jenis unggas, ujar dia, mudah dibedakan karena jenis dagingnya sangat berbeda dengan hewan ternak besar.

Nur Wahid memaparkan, daging sapi yang masih baik berwarna merah terang dan lemaknya berwarna kekuningan, dan daging kambing berwarna lebih gelap dibandingkan daging sapi dengan lemak yang keras dan kenyal serta berwarna putih kekuningan.

Untuk daging babi, warnanya merah pucat seperti merah mawar dengan lemak lunak dan mudah mencair pada suhu ruang, serta berwarna putih jernih.

"Hal ini sedikit berbeda dengan daging babi hutan atau celeng yang memiliki tekstur lebih kasar dan warna lebih gelap, sehingga sepintas lalu daging celeng mirip dengan daging sapi," kata Nur Wahid.

Namun, lanjutnya, daging celeng masih memiliki aroma bau khas babi yang kuat yang dapat digunakan konsumen untuk mengidentifikasinya.

Mengenai pelaku pengoplos daging celeng dengan sapi, Nur Wahid mengemukakan bahwa dengan mencampur kedua jenis daging tersebut, aroma babi hutan bisa tertutupi oleh aroma daging sapi.

"Oleh karena itu, ketika akan membeli daging sapi sebaiknya dipilih yang masih kelihatan wujudnya, yang biasanya daging tersebut tergantung sesuai dengan bagiannya masing-masing, misalnya paha, iga, singkil, dan punggung sapi," katanya.

Sebaiknya hindari daging campuran yang sudah tidak diidentifikasi bagian-bagiannya karena daging oplosan biasanya terdiri dari berbagai bagian tubuh hewan yang sudah terpotong-potong kecil, sehingga tidak terlihat jelas bagian daging apa yang ditawarkan penjual.

Untuk itu, Nur Wahid berharap agar selain pemerintah terus meningkatkan pengawasan daging oplosan, masyarakat juga jangan mudah tergiur oleh penawaran daging dengan harga murah.

"Sebab, biasanya daging celeng dan daging oplosan ini dijual dengan harga yang lebih murah dibandingkan daging sapi," katanya. (*)