Pages

Tuesday, September 29, 2009

Mengenal Asam Lemak Trans

Oleh: Elvira Syamsir

Asam lemak trans (ALT) dapat menaikkan kadar LDL & menurunkan kadar HDL darah. ALT juga dapat mengurangi kemampuan tubuh mengendalikan gula darah karena dapat mengurangi respons terhadap hormon insulin. Mengkonsumsi ALT 5 gr per-hari saja, dapat meningkatkan risiko penyakit jantung hingga 25% hanya dalam bbrp tahun saja (Hindah Muaris, Kulinologi Indonesia).

Asam lemak trans (ALT) adalah lemak yang berasal dar
i minyak nabati yang mengalami proses pemadatan dengan menggunakan teknik hidrogenasi parsial. Proses hidrogenasi parsial ini menyebabkan perubahan konfigurasi sebagian ikatan rangkap dari bentuk cis (alaminya) menjadi bentuk trans. Tujuan dari proses hidrogenasi parsial sendiri adalah untuk membantu agar minyak nabati yang bersifat tidak jenuh (polyunsaturated oil) menjadi lebih stabil dalam arti lebih tahan terhadap reaksi ketengikan dan tetap padat pada suhu ruang. Margarin dan shortening, walau tidak semua, adalah produk minyak lemak yang banyak dibuat dengan teknik hidrogenasi parsial. ALT banyak ditemukan pada makanan gorengan yang diolah dengan cara deep frying (makanan direndam dalam minyak goreng panas dengan suhu tinggi dan dalam jangka waktu lama) dan produk makanan jadi yang menggunakan minyak terhidrogenasi parsial (misalnya pada sebagian besar produk fast food seperti chicken nuggets dan french fries; commercial baked goods seperti donat, cookies, crackers; pangan olahan seperti microwaved popcorn. Cermati juga, bahw makanan olahan yang mengandung partially-hydrogenated vegetable oils, hydrogenated vegetable oils atau shortening berpeluang besar mengandung ALT.

Resiko ALT, sama dengan asam lemak jenuh (ALJ), adalah meningkatkan kolesterol jahat (LDL) dan menurunkan kolesterol baik (HDL). Beberapa studi juga menunjukkan bahwa konsumsi tinggi ALT juga meningkatkan resiko diabetes.

Pada April 2004, FDA merekomendasikan intake level dari ALT adalah kurang dari 1% dari total energi (setara dengan kurang dari 2 gram ALT per-hari untuk diet 2000 kilokalori). Untuk meminimalkan intake dari ALT dan ALJ, selalu perhatikan kadar ALT dan ALJ pada daftar nutrition fact produk yang akan dibeli. Dibeberapa negara, telah diberlakukan aturan untuk mencantumkan kadar asam lemak trans pada tabel nutrition fact di label kemasan. Sehingga, jumlah ALT per takaran saji dapat diketahui. Jika di label tidak tercantum jumlah ALT, kita bisa memprediksi sendiri berapa jumlah ALT produk. Caranya, jumlahkan kadar asam lemak jenuh (saturated fat), asam lemak tidak jenuh banyak (polyunsaturated fat) dan asam lemak tidak jenuh tunggal (monounsaturated fat). Jika nilai totalnya kurang dari jumlah lemak total (total fats), maka selisihnya bisa diduga sebagai ALT. Tetapi, cara termudah untuk mengurangi asupan ALT dan ALJ adalah dengan mengurangi makanan-makanan kaya lemak :)

Catatan


Tidak semua ALT berefek buruk pada kesehatan. ALT dengan efek buruk adalah yang dibahas diatas, yaitu ALT hasil proses hidrogenasi parsial minyak nabati. Asam linoleat terkonjugasi (conjugated linoleic acid), adalah ALT yang secara alami ditemukan pada lemak sapi, domba dan susu telah diketahui memiliki potensi untuk menurnkan berat badan dan mencegah osteoporosis.