Tabloid Peluang Usaha, No 24 Thn III, 11-24 Agustus 2008
Rubrik Konsultasi Pangan, diasuh oleh: Elvira Syamsir
Pertanyaannya:
1. Jenis kemasan primer apa saja yang paling banyak digunakan oleh masyarakat untuk produk makanan, baik itu makanan yang sudah jadi atau masih berupa bahan mentah?
2. Apa saja manfaat dan keuntungan dari pemakaian bahan kemasan dari plastik (plastik wrapping dan plastik biasa)?
3. Jenis produk makanan apa saja yang cocok dan yang tidak boleh menggunakan kemasan plastik ini? Dan, bahanyanya apa?
4. Bagaimana dengan styrofoam, kertas/kardus dan aluminium foil?
Jawab:
Kemasan primer adalah kemasan yang langsung mewadahi atau membungkus bahan/produk pangan. Contohnya kaleng susu, botol air minum dalam kemasan, bungkus roti, bungkus tempe. Jenis kemasan primer yang paling banyak digunakan masyarakat kita saat ini adalah plastik. Amankah plastik sebagai kemasan primer? Belum tentu. Sangat tergantung pada jenis plastik dan jenis makanan yang dikemas.
Plastik
Plastik ada yang bersifat kaku dan ada yang bersifat fleksibel. Plastik wrapping merupakan kemasan plastik yang fleksibel. Biasanya bersifat lemas, gampang ditarik, daya rentang tinggi tanpa sobek dan mudah dikelim panas. Plastik untuk wraping yang umum dijual di supermarket adalah yang terbuat dari plastik polietilen (PE) jenis LDPE. Sifat umum PE adalah transparan, berminyak, mudah dibentuk, lemas, gampang ditarik, daya rentang tinggi tanpa sobek, mudah dikelim panas, tahan asam, basa, alkohol dan deterjen serta kedap uap air dan air.
Beberapa jenis plastik yang ada dipasaran adalah: poli etilen (PE) cocok untuk mengemas pangan yang beraroma, yang akan disimpan beku, tapi tidak cocok untuk produk berlemak; Poli Etilen Tereptalat (PET) bisa digunakan untuk kemasan buah kering, permen, sari buah, air minum, minuman ringan berkarbonasi, minyak goreng, saus, jeli, selai; Polipropilen (PP) tahan suhu tinggi sehingga dapat digunakan untuk pangan sterilisasi atau makanan panas, tahan asam sehingga bisa dipakai untuk sari buah dan tahan minyak sehingga bisa dipakai untuk produk olahan minyak.
Styrofoam
adalah nama populer dari plastik jenis polistiren (PS). Sifat umum dari PS adalah titik leleh rendah (80oC), tahan asam, basa, permeabilitas uap air dan gas sangat tinggi. PS digunakan untuk mengemas bahan pangan segar (mentah) seperti buah dan sayur. Karena monomer dari PS diduga juga bersifat karsinogenik, maka kemasan ini hendaknya tidak digunakan untuk mengemas makanan atau minuman panas karena dapat menyebabkan terjadinya migrasi komponen kedalam makanan/minuman yang dikemas.
Kertas
Keuntungan penggunaan kemasan dari kertas: harga murah dan mudah diperoleh. Kelemahan kertas untuk mengemas bahan pangan adalah sifatnya yang sensitif terhadap air dan mudah dipengaruhi oleh kelembaban udara lingkungan. Hal ini menyebabkan makanan yang dikemas dengan kertas akan sangat mudah mengalami penurunan mutu.
Modifikasi proses pembuatan dan aditif yang digunakan dilakukan untuk memperoleh kertas dengan sifat khusus. Contohnya: Kertas tahan minyak (grease proof) mempunyai permukaan seperti gelas dan transparan, mempunyai daya tahan yang tinggi terhadap lemak, oli dan minyak, tidak tahan terhadap air walaupun permukaan dilapisi dengan bahan tahan air seperti lak dan lilin. Kertas perkamen mempunyai ketahanan lemak yang baik, mempunyai kekuatan basah yang baik, tidak berbau/berasa, tidak memberikan penghambatan yang baik terhadap gas, kecuali jika dilapisi dengan bahan tertentu dan dapat digunakan untuk mengemas bahan pangan seperti mentega, margarin, keju, teh, kopi. Kertas lilin memiliki lapisan lilin dengan bahan dasar parafin; sifatnya dapat menghambat air, tahan minyak dan memiliki daya rekat panas yang baik.
Kertas bekas (koran, buku, majalah) tidak boleh digunakan untuk mengemas makanan. Kertas bekas bisa menjadi sumber cemaran biologis (mikroba) yang dapat menyebabkan penyakit diare akut. Selain itu, tinta yang ada di kertas bekas bisa jadi mengandung logam berat yang bisa bermigrasi kemakanan dan membahayakan kesehatan konsumen.
Aluminium foil
Aluminium foil (alufo) seperti halnya kaleng aluminium merupakan jenis kemasan berbahan dasar dasar aluminium. Jika kaleng alumunium banyak digunakan dalam industri minuman, maka alumunium foil banyak digunakan sebagai bagian dari kemasan bentuk kantong bersama-sama/dilaminasi dengan berbagai jenis plastik (misalnya retort pouch untuk susu UHT, sari buah) dan banyak digunakan industri makanan ringan, susu bubuk dan sebagainya. Alufo mengandung aluminium tidak kurang dari 99%. Merupakan jenis kemasan yang ringan, atraktif, tidak berbau/berasa, dan inert terhadap sebagian besar makanan. Kelemahannya adalah tidak tahan secara mekanis, mudah bocor jika ditusuk. Coating atau laminasi alufo dengan bahan polimer akan dapat meningkatkan ketahanannya terhadap kerusakan mekanis. Alufo juga stabil untuk kisaran suhu yang lebar. Biasanya digunakan untuk membungkus coklat atau keju.