Oleh: Elvira Syamsir
• Kurangi konsumsi daging merah dan ganti dengan konsumsi daging ikan. Daging ikan rendah lemak, kaya asam lemak tidak jenuh dan rendah kolesterol. Pilihlah ikan yang kandungan lemaknya tinggi karena mengandung asam lemak tidak jenuh dalam jumlah yang tinggi.
• Jika ingin mengkonsumsi daging merah atau daging unggas, pilihlah daging yang mengandung lemak yang lebih rendah. Untuk daging merah, hindari mengkonsumsi otak dan organ dalam karena kandungan lemaknya tinggi. Untuk daging dari bagian otot (yang dikenal awam sebagai daging), pilihlah daging yang bagian lemak luarnya sudah dibuang dan kandungan lemak marblingnya relatif sedikit. Untuk daging unggas, pilihlah unggas dari kelompok yang berdaging putih, karena kandungan kadar lemaknya lebih rendah. Bagian daging unggas yang berwarna putih biasanya juga mengandung lemak yan lebih rendah dibandingkan daging ungas yang berwarna merah. Hindari mengkonsumsi daging unggas bersama-sama kulitnya, karena akan menyebabkan kandungan total lemaknya meningkat bahkan lebih besar dari kandungan lemak daging sapi.
• Perhatikan cara memasak. Hindari memasak dengan minyak yang banyak seperti menggoreng karena akan meningkatkan kadar lemak produk. Pilihlah cara pengolahan yang hanya menggunakan sedikit minyak, seperti direbus, dikukus, dibuat soup.
• Perhatikan porsi daging yang dikonsumsi. Makanlah dalam porsi yang ‘wajar’, karena tidak ada cara instan untuk menghilangkan lemak jika terlanjur tertimbun didalam jaringan tubuh.
• Kurangi konsumsi produk daging olahan karena kandungan kadar lemak, kolesterol dan garamnya biasanya lebih tinggi (Tabel 1). Ada baiknya anda baca dulu komposisi nutrisi produk yang tercantum di kemasan.
• Kurangi konsumsi daging merah dan ganti dengan konsumsi daging ikan. Daging ikan rendah lemak, kaya asam lemak tidak jenuh dan rendah kolesterol. Pilihlah ikan yang kandungan lemaknya tinggi karena mengandung asam lemak tidak jenuh dalam jumlah yang tinggi.
• Jika ingin mengkonsumsi daging merah atau daging unggas, pilihlah daging yang mengandung lemak yang lebih rendah. Untuk daging merah, hindari mengkonsumsi otak dan organ dalam karena kandungan lemaknya tinggi. Untuk daging dari bagian otot (yang dikenal awam sebagai daging), pilihlah daging yang bagian lemak luarnya sudah dibuang dan kandungan lemak marblingnya relatif sedikit. Untuk daging unggas, pilihlah unggas dari kelompok yang berdaging putih, karena kandungan kadar lemaknya lebih rendah. Bagian daging unggas yang berwarna putih biasanya juga mengandung lemak yan lebih rendah dibandingkan daging ungas yang berwarna merah. Hindari mengkonsumsi daging unggas bersama-sama kulitnya, karena akan menyebabkan kandungan total lemaknya meningkat bahkan lebih besar dari kandungan lemak daging sapi.
• Perhatikan cara memasak. Hindari memasak dengan minyak yang banyak seperti menggoreng karena akan meningkatkan kadar lemak produk. Pilihlah cara pengolahan yang hanya menggunakan sedikit minyak, seperti direbus, dikukus, dibuat soup.
• Perhatikan porsi daging yang dikonsumsi. Makanlah dalam porsi yang ‘wajar’, karena tidak ada cara instan untuk menghilangkan lemak jika terlanjur tertimbun didalam jaringan tubuh.
• Kurangi konsumsi produk daging olahan karena kandungan kadar lemak, kolesterol dan garamnya biasanya lebih tinggi (Tabel 1). Ada baiknya anda baca dulu komposisi nutrisi produk yang tercantum di kemasan.
Tabel 1. Kandungan lemak, kolesterol dan nilai kalori beberapa produk olahan daging