Oleh: Elvira Syamsir
Aspartam masuk dalam kategori pemanis yang aman dikonsumsi dengan ADI 40 mg/kg BB (menurut WHO). Artinya aspartam aman dikonsumsi sebanyak 40 mg/kg berat badan setiap hari seumur hidup. Sebagai contoh, untuk seseorang dengan berat badan 50 kg, bisa mengkonsumsi 2000 mg aspartam per-hari seumur hidup tanpa ada resiko terhadap kesehatan. ADI yang ditetapkan FDA dan BPOM lebih tinggi, yaitu 50 mg/kg BB.
Klaim bahwa aspartam menyebabkan kanker, alzhemier dan sebagainya, tidak benar karena tidak didukung dengan bukti ilmiah yang bisa dipertanggungjawabkan. Hanya saja, karena aspartam disusun oleh asam aspartat, fenil alanin dan metanol, maka aspartam tidak boleh dikonsumsi oleh penderita penyakit genetik fenilketonuria. Kenapa? Karena penderita fenilketonuria tidak bisa memetabolisme asam amino fenil alanin sehingga dietnya harus bebas fenil alanin.
Aspartam masuk dalam kategori pemanis yang aman dikonsumsi dengan ADI 40 mg/kg BB (menurut WHO). Artinya aspartam aman dikonsumsi sebanyak 40 mg/kg berat badan setiap hari seumur hidup. Sebagai contoh, untuk seseorang dengan berat badan 50 kg, bisa mengkonsumsi 2000 mg aspartam per-hari seumur hidup tanpa ada resiko terhadap kesehatan. ADI yang ditetapkan FDA dan BPOM lebih tinggi, yaitu 50 mg/kg BB.
Klaim bahwa aspartam menyebabkan kanker, alzhemier dan sebagainya, tidak benar karena tidak didukung dengan bukti ilmiah yang bisa dipertanggungjawabkan. Hanya saja, karena aspartam disusun oleh asam aspartat, fenil alanin dan metanol, maka aspartam tidak boleh dikonsumsi oleh penderita penyakit genetik fenilketonuria. Kenapa? Karena penderita fenilketonuria tidak bisa memetabolisme asam amino fenil alanin sehingga dietnya harus bebas fenil alanin.