Oleh: Elvira Syamsir
Kolon (usus besar) merupakan bagian akhir dari saluran pencernaan yang terletak setelah usus halus, berbentuk sebuah tabung (lumen) yang dilapisi oleh sel-sel khusus yang disebut sel-sel epitel kolonik. Sel-sel ini selalu membelah diri secara teratur, dan kanker kolon mungkin terjadi jika proses pembelahan sel-sel epithelial mengalami penyimpangan. Kanker yang menyerang kolon disebut kanker kolon dan kanker yang menyerang rectum disebut kanker rectum (rectal). Kanker yang menyerang kedua bagian ini disebut kanker kolorektal.
Seperti kanker lainnya, kanker kolorektal tumbuh relatif cepat, dapat menyusup (infiltrasi) dan merusak jaringan disekitarnya serta menyebar (metastasis) ke organ yang lebih jauh dari tempat asal tumbuhnya melalui kelenjar getah bening maupun pembuluh darah. Penanganan yang tidak tepat pada akhirnya akan menyebabkan kematian.
Di Amerika Serikat, kanker kolorektal menempati urutan ke-4 dari kanker yang paling sering menyerang pria setelah kanker kulit, prostat dan paru-paru. Pada wanita, kanker kolorektal juga menempati urutan ke-4 setelah kanker kulit, payudara dan kanker paru-paru (National Cancer Institute – NCI, 2006).
Fermentasi prebiotik oleh mikroflora di dalam saluran pencernaan akan menghasilkan berbagai komponen yang bermanfaat terhadap kesehatan inangnya. Salah satu dari komponen tersebut adalah asam butirat, yang masuk dalam kelompok asam lemak rantai pendek (short chain fatty acid – SCFA). Butirat menunjukan kemampuan untuk menghambat pertumbuhan kanker kolorektal. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa butirat dapat menghambat pertumbuhan sel-sel kanker kolorektal dengan cara menghambat proliferasi sel, serta meningkatkan kemampuan diferensiasi dan apoptosis sel.
Pada tulisan dan ppt terlampir akan dibahas mengenai peran asam butirat dalam menekan kanker kolorektal, meliputi pembentukan asam butirat oleh mikroflora usus, dan mekanisme aksinya dalam menekan pertumbuhan sel-sel kanker kolorektal.