Total Pageviews

Friday, January 22, 2010

Diet sangat rendah kalori untuk menurunkan berat badan

Oleh: Elvira Syamsir

Pengurangan asupan kalori dapat mengakibatkan perubahan level dari beberapa jenis protein, termasuk protein yang berperan terhadap penyimpanan lemak dalam tubuh. Pemberian diet sangat rendah kalori (500 Kal per-hari) pada orang dengan berat badan lebih dan mengalami obesitas selama 5 minggu yang kemudian diikuti dengan diet normal selama 3 minggu menyebabkan penurunan berat badan sebesar 9.5 kg (terutama karena terjadinya kehilangan lemak sebesar 7.1 kg). ---Asyik juga ya, dua bulan turun 9.5 kg--- :)

Diet 500 Kal perhari, setara dengan apa ya?
Berikut nilai kalori beberapa makanan: jus apel 248 g (=1 gelas) 117 Kal; pisang 118 g (= 1 buah) 105 Kal; kue coklat 64 g (= 1 potong) 235 Kal; daging ayam 86 g (= 1/2 dada) 142 Kal; telur goreng 46 g (= 1 butir) 92 Kal; jeruk 131 g (= 1 buah) 62 Kal; kentang 156 g (= 1 buah) 145 Kal; nasi 175 g (= 1 mangkuk) 200 Kal.

Makanan sangat rendah kalori itu apa saja? Dan yang tinggi kalori dan harus dihindari seperti apa? Terus, diet normal itu yang bagaimana?
Yang dimaksud dengan makanan sangat rendah kalori disini adalah mengatur menu makanan agar nilai kalori hariannya tidak lebih dari 500 Kal. Untuk memperoleh kalori yang rendah, tapi perut tetap terasa kenyang, maka bisa memperbanyak konsumsi serat (sayur dan buah). Makanan kaya serat bisa memberi rasa kenyang lebih lama tapi tidak menyumbangkan kalori. Untuk diet, menu diatur dengan mempertimbangkan nilai kalori makanan tersebut. Yang jelas, karena lemak menyumbang nilai kalori yang tinggi, maka minimalkan makanan yang berlemak tinggi. Kalau diet normal, adalah diet yang memberikan kalori sebesar 2000-2100 Kal sehari (tergantung jenis kelamin, usia dan aktivitas). Satu hal yang juga perlu diperhatikan adalah tidak melupakan kompsisi gizi yang seimbang. Jangan sampai karena diet sangat rendah kalori, tubuh kekurangan zat-zat nutrisi yang diperlukan.