Pages

Wednesday, July 10, 2013

Manfaat Seafood Untuk Kesehatan

Apa itu ‘seafood’?  Istilah seafood umumnya mencakup berbagai organisme air, baik dari lingkungan laut maupun air tawar (danau dan sungai). Termasuk dalam kelompok seafood adalah berbagai jenis ikan, krustacea (udang, kepiting), moluska (kerang, cumi), echinodermata (teripang) serta tumbuhan air seperti ganggang dan rumput laut. 

Sejak berabad-abad lalu, seafood  telah menjadi bagian penting dari diet manusia.  Berbagai studi epidemiologis menunjukkan adanya hubungan antara konsumsi seafood dengan  penurunan resiko terjadinya penyakit degeneratif.  Manfaat konsumsi ikan dalam jumlah banyak dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit jantung koroner (PJK), tekanan darah tinggi, stroke, beberapa jenis kanker, rheumatoid arthritis dan penyakit inflamasi lainnya.  Konsumsi seafood juga membantu mengontrol berat badan dan perkembangan kognitif anak.  Apa saja komponen gizi penting yang dimiliki oleh seafood sehingga menjadi sangat istimewa untuk kesehatan? 


Protein

Dilihat dari komposisi gizinya, maka seafood dikatakan sebagai makanan sumber protein.  Protein yang terkandung di dalam seafood merupakan protein lengkap, karena mengandung semua asam amino esensial.  Asam amino esensial dibutuhkan tubuh untuk pertumbuhan dan perbaikan sel tetapi tidak dapat disintesis oleh tubuh sehingga harus diambil dari makanan.  Kandungan jaringan ikatnya yang rendah, menyebabkan protein seafood lebih mudah dicerna dibandingkan dengan protein yang ada di dalam daging dan ayam. 

Lemak

Kandungan lemak total dan lemak jenuh seafood relatif rendah.  Sebagian besar ikan dan seafood lainnya mengandung lemak total kurang dari 5%.  Ikan berlemak (fatty fish) seperti mackerel dan king salmon mengandung lemak tidak lebih dari 15%, relatif mirip dengan lean meat (daging sapi dengan kandungan lemak rendah). 

Yang istimewa dari seafood, kandungan lemaknya sebagian besar adalah lemak tidak jenuh yang kaya asam lemak tidak jenuh banyak (polyunsaturated fatty acid, PUFA): omega-3 dan omega-6 dan asam lemak tidak jenuh tunggal (monounsaturated fatty acid, MUFA): omega-9.  Produk seafood mengandung asam-asam lemak ini dalam jumlah yang bervariasi.  Minyak ikan dan ikan berlemak tinggi (fatty fish) seperti sardine, tuna, mackerel dan salmon  adalah sumber omega-3 EPA dan DHA yang sangat baik. 
 
Asam lemak omega-3  dan omega-6 adalah asam lemak esensial, sementara asam lemak omega-9 bukan asam lemak esensial.  Asam lemak esensial adalah asam lemak penting yang tidak bisa disintesa oleh tubuh sehingga harus dipasok dari makanan.

Dalam jumlah yang tepat, kerja dari asam lemak omega-3, omega-6 dan omega-9 akan saling mendukung dalam menjaga kesehatan tubuh.  Asam lemak omega-3 terutama EPA (asam eikosa pentaenoat) dan DHA (asam dokosa heksaenoat) berfungsi untuk menurunkan kadar trigliserida darah, menghindari penyumbatan pembuluh darah dengan mencegah terjadinya penggumpalan keping-keping darah, menurunkan tekanan darah, menurunkan resiko kanker, dan membantu meningkatkan daya tahan tubuh, serta berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan otak dan mata janin.  Asam lemak omega-6 berfungsi untuk memperbaiki resistensi insulin dan menurunkan insiden diabetes, menurunkan kadar kolesterol dan menurunkan tekanan darah.  Sementara itu, asam lemak omega-9 digunakan tubuh sebagai pengganti sementara omega-3 atau omega-6, jika persediaan kedua asam lemak tersebut dalam tubuh tidak mencukupi. 

Vitamin dan Mineral

Seafood merupakan bahan pangan sumber vitamin dan mineral.  Kandungan vitamin B di dalam seafood relatif mirip dengan kandungan vitamin B di dalam pangan sumber protein lainnya.  Minyak ikan dan ikan berlemak tinggi (fatty fish) merupakan sumber dari vitamin A dan vitamin D. 

Minyak ikan dan fatty fish termasuk dalam sedikit jenis pangan yang secara alami kaya vitamin D.  Vitamin D diperlukan tubuh untuk menyerap kalsium dan proses mineralisasi tulang.  Bersama-sama dengan kalsium, vitamin D berperan penting untuk mengurangi resiko osteoporosis.  Tubuh kita dapat mengkonversi komponen provitamin D di dalam tubuh menjadi vitamin D dengan bantuan sinar matahari.  Akan tetapi, pada orang tua yang kulitnya sudah tidak lagi mampu mensintesa vitamin D secara efisien atau pada orang-orang yang jarang terpapar sinar matahari, maka asupan vitamin D dari makanan menjadi sangat penting untuk mencukupi kebutuhan vitamin D tubuh. 

Seafood juga umumnya mengandung berbagai jenis mineral seperti fosfor, kalium dan selenium.  Selenium adalah antioksidan potensial yang melindungi sel dari kerusakan oksidatif.  Ikan kaleng atau ikan yang dipresto atau ikan kecil yang digoreng kering dan dimakan bersama-sama tulangnya merupakan sumber kalsium.  Tetapi, daging ikan sendiri (tanpa tulang) umumnya bukan merupakan sumber kalsium.  Beberapa jenis kerang dan tiram merupakan sumber dari besi, zinc, magnesium, tembaga, iodin dan komponen gizi mikro lainnya. 

Taurin

Taurin adalah turunan asam amino sistein yang terdapat di dalam air susu ibu (ASI) dan berperan penting untuk pertumbuhan dan perkembangan sel syaraf bayi.  Tubuh kita dapat memproduksi taurin tetapi prosesnya tidak terlalu mudah.  Oleh karena itu, ibu hamil dan menyusui disarankan mengkonsumsi makanan kaya taurin untuk meningkatkan kandungan taurin di dalam ASI.  Seafood terutama kerang, kepiting dan berbagai jenis ikan mengandung taurin dalam jumlah yang cukup tinggi.

Sumber: Fiesta Seafood